Entri Populer

Jumat, 10 Juni 2011

SALAH SATU PILAR PENINGKATAN MUTU

Struktur Sekolah sebagai Pilar Peningkatan Mutu SKL

Kompetensi siswa berkembang sejalan dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan menerapkan pengetahuan. Kecanggihannya dikembangkan melalui pengulangan dan bertambahnya pengalaman atau jam terbang. Semakin tinggi jam terbang semakin tinggi tingkat ketepatan dan kerapihannya. Semakin akurat pekerjaan semakin rendah tingkat kesalahannya. Begitu juga dengan karakter. Penguatannya memerlukan pengulangan dan keyakinan bahwa yang dilakukannya benar. Itu sebabnya sebelum sesuatu menjadi karakter, maka hal itu harus diketahui dulu sehingga menjadi pengetahuan. Pengetahuan pun harus teruji sehingga diyakini kebenarannya.
Ketika pengetahuan itu diubah menjadi perbuatan, maka yang terjadi adalah proses menerapkan atau mengamalkan. Pengamalan itu berulang-ulang dan melekat sebagai kepemilikan yang didasari dengan pengetahuan dan keyakinan atas kebenaran maka berubahnya menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang melekat lama pada diri seserong akan memepengaruhi  sikap mental.
Setelah seseorang lama menjadi politisi, bicaranya beda dengan dokter. Cara jalan polisi beda dengan guru. Cara berkomunikasi peneliti, lain dengan penyiar. Jadi kebiasaan melakukan sesuatu pasti berpengaruh pada sikap seseorang.
Menurut  Prof. Kuncara Ningrat dalam bukunya Mentalitas Pembangunan  sikap mental merupakan perpaduan dari pembawaan seseorang dengan  pengaruh dari lingkungan. Salah satu bentuk lingkungan yang didisain untuk berpengaruh adalah kegiatan pembelajaran.
Di sinilah pentingnya peran pendidikan dalam membangun karakter. Perlu kegigihan untuk melakukan berbagai hal berulang-ulang sehingga melekat menjadi prilaku yang menjadi bagian khas pribadi seseorang, sebelum sesuatu diyakini belum cukup maka pengulangan adalah strategi penguatannya.
Jika sekolah hendak mengembangkan keimanan, ketaqwaan, dan ahlak, maka yang diperlukan adalah proses yang berulang, perlu proses, dan perlu waktu. Namun, pengulangan yang terintegrasi dalam konteks yang sangat sempit akan berkesan sangat monoton dan membosankan. Oleh karena itu sebaiknya pengulangan diintegrasikan dalam struktur sekolah yaitu pada kegiatan sekolah, kegiatan kelas, pada seluruh mata pelajaran, dan pada pelajaran yang spesifik. Pengembangan Keimanan Melalui Pilar Struktur Sekolah (24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar