Entri Populer

Senin, 17 Oktober 2011

PTS BAB 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menyusun silabus merupakan sebagian dari tugas guru yang sangat pokok sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Di SMA Al-Muayyad Surakarta tugas menyusun silabus bagi setiap guru selalu menjadi bahasan pada rapat kerja setiap awal tahun pelajaran. Walaupun demikian belum semua guru dapat membuat silabus sesuai dengan harapan baik secara aturan maupun kwantitasnya. Dari 27 guru SMA Al-Muayyad Surakarta kebanyakan menyusun silabus dengan jalan copy paste dari internet atau sekolah lain, sehingga tidak disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah yang ada. Bahkan masih ada guru menyusun silabus dengan asal-asalan (yang penting membuat). Dari proses pembuatan silabus seperti ini menunjukkan bahwa masih rendahnya minat dan kemampuan guru SMA Al-Muayyad Surakarta dalam menyusun silabus sesuai dengan aturan yang ada.  Selama ini kondisi seperti tersebut di atas selalu dimaklumi karena dari mulai berdiri tahun 1992 sampai dengan tahun 2007 semua guru SMA Al-Muayyad Surakarta merupakan guru tidak tetap yayasan yang berasal dari berbagai profesi dan disiplin ilmu. Selama kurun waktu tersebut, jumlah guru yang dari keguruan hanya sekitar sepertiganya, dan yang lain dari berbagai profesi, antara lain: seniman, pengusaha, wartawan, sarjana teknik, sarjana pertanian dan juga dokter. Kondisi ini menimbulkan ketidakdisiplinan guru dalam pemenuhan administrasi belajar mengajar. Walaupun mulai tahun 2007 berangsur ada perubahan dalam komposisi guru di SMA Al-Muayyad, namun masalah administrasi guru masih terbawa sampai sekarang. Dari 27 guru 9 di antaranya PNS (33,33 %), sedangkan yang bersertifikat pengajar (Akta IV) mencapai sebanyak 24 orang (88,89 %). Namun demikian belum mengubah keadaan dalam pemenuhan administrasi guru. Satu di antaranya adalah masalah menyusun silabus.
Dengan kondisi tersebut sekolah, mulai menanta dengan mengirimkan guru ke forum-forum ilmiah, misalnya: seminar, lokakarya, workshop, bahkan MGMP seakan menjadi kewajiban, namun belum mengubah keadaan. Hal ini dimaklumi karena mengenai penyusunan silabus hanya dibahas dalam rapat koordinasi pada awal tahun pelajaran atau pada awal semester saja. Artinya Kepala Sekolah belum melaksanakan pembinaan akademik secara khusus dalam pembuatan silabus sampai dengan tahun 2010. Belum dilaksanakannya pembinaan ini karena banyak beban dalam bentuk materi pelajaran dan jumlah jam pelajaran setiap minggunya sebagai ketetapan dari Yayasan, yaitu 17 Mata pelajaran pokok dan 5 mata pelajaran kesantrian dengan 54 jam pelajaran per minggu serta mata pelajaran Diniyah per hari sebanyak 2 jam pelajaran. Sehingga sangat sulit mencari waktu untuk pembinaan kepada guru kecuali sebatas dalam rapat-rapat yang sudah dijadwalkan untuk kegiatan-kegiatan yang sangat penting, misalnya: persiapan semesteran, Ujian Nasional, awal tahun dan akhir tahun.
Pada tahun 2011 ini, dari 27 guru sebanyak 25 (92,59 %) guru SMA Al-Muayyad berusia di bawah 50 tahun,  sedangkan dari segi kwalifikasi pendidikan guru SMA Al-Muayyad sebanyak 26 orang (96,29 %) lulusan S-1 dan S-2, 9 (33,33 %)  orang guru berstatus PNS dan 2 (7,41 %) orang GTY sudah lulus sertifikasi,  tinggal 3 (11,11 %) guru belum memiliki sertifikat sebagai pengajar (Akta IV) dan seorang guru diantaranya belum lulus S-1. Dari kondisi ini semestinya sangat memungkinkan untuk upaya peningkatan minat dan kemampuan guru dalam menyusun silabus. Mengingat silabus merupakan panduan awal bagi guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta membuat tindak lanjut dari kegiatan proses belajar mengajar, maka dengan peningkatan minat dan kemampuan guru dalam membuat silabus diharapkan dapat meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan yang diharapkan.
Tugas pembinaan akademik oleh kepala sekolah kepada guru dalam upaya peningkatan minat dan kemampuan guru menyusun silabus semestinya dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan. Pelaksanaan pembinaan akademik ini sebagai salah satu upaya peningkatan kwalitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya nanti secara bersama-sama meningkatkan mutu sekolah dan lulusan. Untuk itu Kepala Sekolah dengan segala kemampuannya harus mengupayakan terselenggaranya pembinaan akademik berkelanjutan tersebut, dari waktu, sarana dan prasarana yang dibutuhkan diharapkan mendukung. Pembinaan ini dilaksanakan juga dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Sehingga salah satu yang diharapkan adalah guru kompeten dalam membuat silabus sesuai dengan panduan yang ada.
Dari uraian di atas, nampak permasalahannya yaitu masalah guru SMA Al-Muayyad secara umum, yang meliputi rendahnya minat dan kemampuan menyusun silabus dan belum adanya pembinaan akademik oleh kepala sekolah dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan tersebut. Rendahnya minat dan kemampuan menyusun silabus ini terlihat dari masih banyaknya guru yang belum menyusun silabus atau silabus disusun dengan sistem “copy paste” dari sekolah lain atau internet tanpa penyesuaian dengan kondisi siswa dan sekolah. Sedangkan pembinaan akademik dilaksanakan tidak secara khusus namun bersamaan dengan rapat-rapat yang kemungkinan lebih penting, misalnya: rapat UN, semesteran, awal tahun  dan akhir tahun pelajaran. Untuk itu pada tahun 2011 ini diharapkan minat dan kemampuan menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta meningkat sebagai hasil dari dilaksanakan pembinaan akademik kepada guru dalam penyusunan silabus.
Dari permasalahan tersebut, maka dirasa perlu segera adanya solusi yang berupa tindakan untuk melaksanakan pembinaan akademik untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta tahun pelajaran 2011.

B.  Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:
1.   Mengapa minat menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
2.   Mengapa minat menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta perlu ditingkatkan?
3.   Faktor apa saja yang menyebabkan minat menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
4.    Bagaimana cara meningkatkan minat menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta?
5.   Mengapa kemampuan menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
6.   Mengapa kemampuan menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta perlu ditingkatkan?
7.   Faktor apa saja yang menyebabkan kemampuan menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
8.   Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menyusun silabus guru SMA Al-Muayyad Surakarta?
9.   Mengapa minat dan kemampauan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
10.  Mengapa minat dan kemampauan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta perlu ditingkatkan?
11.  Faktor apa saja yang menyebabkan  minat dan kemampauan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta rendah?
12.  Bagaimana cara meningkatkan minat dan kemampauan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta?

C.  Pembatasan Masalah
Dikarenakan banyaknya masalah yang ada, maka dalam penelitian ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut:
Dalam penelitian ini terdapat tiga variable yaitu: dua variable masalah dan satu varibel tindakan. Variabel masalahnya adalah rendahnya minat menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012 dan rendahnya kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012. Sedangkan variable tindakannya adalah pembinaan akademik berkelanjutan. Dalam penelitian ini variable tindakan dilakukan 2 kali yang disebut siklus, yaitu siklus 1: pembinaan akademik berkelanjutan secara klasikal dan siklus 2: pembinaan akademik berkelanjutan secara individual.
Yang dimaksud dengan minat menyusun silabus adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian dalam menyusun silabus sebab adanya perasaan senang guru terhadap kegiatan tersebut. Maksudnya adanya pemusatan perhatian guru dalam meyusun silabus yang  didahului oleh  perasaan senang terhadap tugas menyusun silabus tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan menyusun silabus adalah keadaan guru yang sesuai, memadai, maksudnya cakap, mampu, dan tangkas dalam menyusun silabus sesuai dengan aturan yang ada.
Adapun yang dimaksud dengan pembinaan akademik adalah sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar baik secara klasikal maupun individu.

D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.   Apakah melalui pembinaan akademik dapat ditingkatkan minat menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012?
2.   Apakah melalui pembinaan akademik dapat ditingkatkan kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012?
3.   Apakah melalui pembinaan akademik dapat ditingkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012?
E.  Tujuan Penelitian
Dalam tujuan penelitian ini, peneliti merumuskan tujuan sebagai berikut:
1.   Tujuan Umum:
a.       Untuk meningkatkan minat menyusun silabus bagi guru SMA secara umum.
b.      Untuk meningkatkan kemampuan menyusun silabus bagi guru secara umum.
c.       Untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru secara umum.
2.   Tujuan Khusus:
a.       Melalui pembinaan akademik untuk meningkatkan minat menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012.
b.      Melalui pembinaan akademik untuk meningkatkan kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012.
c.       Melalui pembinaan akademik untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru SMA Al-Muayyad Surakarta pada semester 1 tahun 2011/2012.

F.  Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1.   Bagi Guru (Subyek):
Bagi guru penelitian ini diharapkan:
a.       Dapat meningkatkan minat menyusun silabus.
b.      Dapat meningkatkan kemampuan menyusun silabus.
c.       Dapat meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus.
2.   Bagi Peneliti:
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat, bahwa:
a.       Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan  minat menyusun silabus bagi guru.
b.      Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan kemampuan menyusun silabus bagi guru.
c.       Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru.
3.   Bagi Teman Sejawat:
Bagi teman sejawat, penelitian ini diharapkan bermanfaat, menjadi gambaran bahwa:
a.    Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan  minat menyusun silabus bagi guru.
b.   Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan kemampuan menyusun silabus bagi guru.
c.    Melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan minat dan kemampuan menyusun silabus bagi guru.
4.   Bagi Sekolah:
Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
a.    Menjadi sebuah model upaya peningkatan minat dan kemampuan guru melalui pembinaan akademik.
b.   Memperkaya kemungkinan-kemungkinan solusi pemecahan masalah yang berkaitan dengan administrasi guru baik dari segi minat maupun kemampuannya.
5.   Bagi Perpustakaan:
Bagi perpustakaan, diharapkan bermanfaat menambah bahan bacaan yang ada di perpustakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar